Cop Busi Kitaco dan Busi Platinum: Bikin Akselerasi Lebih Ringan

Baca2 soal busi NGK Platinum yang katanya bisa bikin performa motor meningkat dibanding busi standar bikin pengen nyobain juga. Kebetulan suatu waktu mampir ke toko spare part motor di daerah Gemblegan, Solo. Toko kecil tapi lengkap. Awalnya cuma mau cari lampu halogen Osram, tapi merembet ke busi juga.

Sebetulnya pengen nyobain yang NGK G-Power, tapi karena ga ada stok, ya udah akhirnya ambil NGK Platinum C7HVX seharga 25ribu.

Pertama dicoba, ga gitu berasa ngaruhnya. Saya pikir, mungkin karena motor saya masih standar, jadi gak ada pengaruh signifikan. Akhirnya busi saya ganti ke standar lagi. Busi platinum saya simpan buat serep.

Nah, waktu main2 ke MOSS buat beli cover jok Cool Tech, iseng tanya2 cop busi racing yang katanya bebas hambatan alias tahanannya 0 ohm. Katanya, dengan begitu aliran listrik dari koil bisa lebih lega mengalir ke busi. Efeknya api busi lebih besar dan bahan bakar terbakar lebih sempurna. Ternyata yang ready stock cuma Kitaco. Ya sudahlah, akhirnya cop busi warna oranye ngejreng itu saya tebus dengan uang 27.500 rupiah.

Karena udah keburu dipasang sebelum sempet ambil gambar, ni saya kasih penampakannya dari kaskus.

Cop Bus Kitaco
(sumber: Kaskus)

Oya, di dalam kemasannya, disertakan cable tie warna putih untuk mengencangkan sambungan cop busi dengan kabel koil. Mungkin dikhawatirkan bisa kemasukan air yang bisa bikin macet. Karet cop cukup kenyal. Waktu dicoba ditancapkan ke busi, walaupun tidak menutup seluruh badan busi, tapi sudah terasa cukup rapat. Semoga sudah cukup menghalangi air masuk.

Sudah saya tes dengan semprotan air sewaktu nyuci motor di bagian cop busi. Motor bisa menyala dengan baik. Tidak ada tanda2 air merembes melalui sela2 cop dan kabel busi.

Percobaan pertama, cop busi Kitaco + busi standar CR6HSA. Entah kenapa, tenaga motor serasa ketahan, alias ngeden. Akselerasi juga begitu. Tidak seenak cop busi standar + busi standar. Mungkin busi sudah minta ganti, atau memang kombinasi ini kurang sip.

Percobaan kedua, cop busi Kitaco + busi NGK Platinum. Baru dengan kombinasi ini terasa sekali beda performa motor. Akselerasi terasa lebih ringan. Biasanya motor dipake boncengan terasa berat, sekarang lebih ringan. Top speed tidak berubah. Karena logikanya api busi lebih besar, karburator pun disetting ulang, ditutup 0,5 putaran agar mesin tidak overheating.

Top speed tidak berubah karena memang dari referensi yang saya baca, penggantian koil, kabel koil, cop busi, dan busi hanya berpengaruh ke RPM bawah sampai menengah. Untuk menaikkan top speed, paling tidak harus ganti CDI plus knalpot racing. CMIIW

Setelah menempuh beberapa puluh kilometer, saya baru sempatkan untuk mengecek warna elektrode busi. Ternyata warnanya merah terang kecokelatan. Artinya pembakaran sudah cukup bagus. Tidak perlu khawatir overheating kalo begini. Warna busi begini baru kali ini saya lihat. Biasanya dah diseting berkali2, cuma bisa warna cokelat. Proyek ganti cop busi racing dan busi platinum sukses! 😀